Wednesday, October 23, 2019

Mendapatkan Kepuasan Dari Seorang Pembantuku Yang Hebat

Mendapatkan Kepuasan Dari Seorang Pembantuku Yang Hebat


PEDANGSEX - Pada suatu ketika kualami Kejadian ini Dengan secara sengaja, pada saat itu gue akan menceritakan pengalaman bercinta gue bersama dengan pembantu rumah. Berawal gue dengan sengaja menanyakan kepada pembantu gue ini Maukan kamu mijit Bapak ? Pegal banget nih udah seminggu bekerja ? Bisa Pak, jam berapa akan Bapak pulang ? Sekarang? Baik Pak, tapi gue mau mandi dulu? Agak lama gue menunggu di depan pintu baru Tika membukanya. Maaf Pak, tadi baru saya mandi Kata Tika sambil tergopoh gopoh. Ah, penisku pun sudah mulai bergerak naik. Pada saat itu pun si Tika yang memakai daster yang sudah basah di beberapa bagian dan jelas sekali bentuk bulat buah kembarnya sebagai tanda dia gak ada pakai BH. Mungkin dia terburu-buru.


Apakah Sudah Bisa mulai ? Bisa pak saya akan ganti baju dulu? Hampir saja gue bilang, engga usah, kamu gitu aja. Untung gak sempat, ketahuan banget nanti akan ada maksud lain selain minta pijit. Gue pun masuk kamar dan segera bertelanjang bulat. Mungkin saja Terbawa suasana, penisku udah mulai tegak berdiri. Kututup saja dengan belitan handuk. Pintu pun diketok. Tika langsung masuk. Mengenakan rok terusan berbunga kecil warna kuning cerah, sedikit ketat, agak pendek di atas lutut, berkancing di depan tengah hingga sampai ke bawah, membuatnya semakin terlihat bersinar. Warna roknya tersebut sesuai banget dan sangat bersih kulitnya.

Dadanya kelihatan semakin menonjol saja. Penisku pun menjadi berdenyut-denyut. Siap Tik? Ya pak? Dengan Cuma berbalut handuk, gue pun rebah ke tempat tidur, tengkurap. Tika yang sudah mulai dengan memencet telapak kakiku. Hal Ini mungkin urutan yang benar. Metode dia untuk memijat tubuhku bagian belakang sama seperti pijatan pertama yang terjadi di minggu lalu, kecuali waktu akan memijat pantat, Tika melepaskan handukku, aku jadi benar2 bugil sekarang. Wangi sabun mandi tercium dari tubuhnya disaat Dia akan memijat bahuku. Selama telungkup ini, penisku berganti-ganti antara tegang dan surut. Jika sampai pada daerah sensitif, langsung saja tegang. Jika ngobrol basa basi dan serius?, maka dia akan surut. Namun saat akan ngobrolnya menjurus, dia pun akan tegang kembali.

Depannya Pak? Dengan tenang gue langsung membalikkan tubuhku yang sudah telanjang bulat. Bayangkan, terlentang telanjang di depan seorang pembantu. Penisku saat itu memang tengah surut. Tika pun melirik penisku itu, lagi2 Cuma sekilas, sebelum mulai mengurut kakiku. Sekarang gue dengan jelas bisa melihatnya. Bayanganku akan bentuk buah dadanya di balik pakaiannya membuat penisku mulai bergerak untuk menegang. Apalagi pada dia mulai mengurut pahaku. Batang itu pun sudah sangat tegak sekali. Cara dia mengurut pahaku masih saja sama, sesekali menyentuh buah pelir. Hanya Bedanya, Tika lebih sering memandangi kelaminku yang sudah ada dalam kondisi siap tempur. Kenapa Tik ? Gue mulai iseng untuk bertanya kepadanya.

Ah engga katanya sedikit gugup.? Cepet bangunnya hi ..hi..hi..? katanya sambil sedikit tertawa polos. Iya dong. Kan masih sip kata kamu? Ada bedanya lagi. bila minggu lalu sehabis dari paha dia terus mengurut dadaku, kali ini dia langsung menggarap penisku, tanpa lagi harus kuminta ! Apakah ini tanda dia akan bersedia untuk kusetubuhi ? Jangan berharap dulu, mengingat kesetiaannya kepada isteriku. Cara dia yang mengurut penisku masih saja sama, pencet dan urut, Cuma tanpa kocokan.

Jadi gue pun ga sempat mendaki?, hanya pengin menyetubuhinya ! Udah. Benar-bener masih sip, Pak? Mau coba sipnya ? kataku secara spontan dan menjurus. Wajahnya pun langsung sedikit berubah. Jangan dong Pak, itu kan milik Ibu. Masa sih bapak mau sama pembantu? Eh gpp asal ga ada yang tahu saja ? Tika pun terdiam saja. Dia berpindah ke dadaku. Artinya jarak kami pun sudah semakin dekat, artinya rangsanganku makin bertambah, artinya gue sudah bisa mulai menjamahnya. Antara dua kancing baju di dadanya terdapat celah sudah terbuka yang menampakkan daging dada putih yang masih setengah terhimpit itu. Aduuuuhhh. Gue mampu bertahan ga nih. Apakah gue akan melanggar janjiku ? Seperti minggu lalu juga tangan kiriku mulai nakal. Kuusap-usap pantatnya yang masih padat dan menonjol itu. Seperti minggu lalu juga, Tika pun menghindar dengan sangat sopan.

Tapi kali ini tanganku mulai bandel, terus saja untuk lagi ke situ meski dianya sudah menghindari berkalikali. Lama kelamaan Tika membiarkannya, bahkan saat tanganku tak Cuma mengusap namun sudah mulai meremas-remas pantat dia, Tika gak bereaksi lagi, masih asyik mengurut. Tika yang saat itu masih saja asyik mengurut walaupun tanganku sekarang ini sudah menerobos gaunnya untuk mengelus-elus pahanya. Namun itu ga lama, Tika mengubah posisi berdirinya dan meraih tangan nakalku sebab memang ingin mengurutnya, sambil menarik nafas panjang. Entah apa arti tarikan nafasnya itu, karena memang dia sesak atau memang sudah mulai terangsang ? Tanganku mulai diurut. Nah hal tersebut berarti kesempatanku untuk dapat menjamah daerah dada. Pada kesempatan dia yang sedang mengurut lengan atasku, telapak tanganku menyentuh bukit dadanya. Gak ada reaksi. Gue pun semakin gila saja.

Tangan kananku yang dari tadi sedang nganggur, sekarang pun sudah ikut menjamah dada padatnya itu. Paak Katanya pelan sambil menyingkirkan tanganku. Oc, untuk sementara gue mencoba untuk nurut. Namun gak lama kemudian, gue yang telah ga tahan lagi untuk ga meremasi buah dada itu. Kudengar nafasnya sedikit meningkat temponya. Entah itu karena dia capek karena sudah memijat atau mulai terangsang akibat remasanku yang tepat pada dadanya. Yang penting : Dia gak lagi menyingkirkan tanganku lagi. gue dengan semakin nakal. Kancing baju yang ada Di paling atas kulepas, kemudian jari-jariku menyusup. Benar benar daging padat. Masih belum ada reaksi. Merasa kurang leluasa, kulepas satu lagi kancingnya. Sekarang telapak tanganku pun berhasil menyusup jauh hingga ke dalam BHnya, Ou putting dadanya sudah mengeras sekali! Tika menarik telapak tanganku dari dadanya. Bapak kok nakal banget sih Katanya, dan .. tiba-tiba dia merebahkan tubuhnya ke dadaku.

Gue sudah sangat paham akan sinyal tersebut. Berarti gue pun akan segera saja mendapatkannya, lupakan janjiku. Kupeluk tubuhnya dengan erat2 kemudian kuangkat sambil gue bangkit dan turun dari tempat tidur. Kubuka kancing blousenya lagi sehingga BH itu sekarang sudah terlihat seluruhnya. Buah dada yang sangat sintal itu terlihat naik turun sesuai irama nafasnya yang sudah mulai memburu. Kucium belahan dadanya, kemudian lagi bergeser ke kanan ke dada kirinya. Sangat luar biasa!! dada wanita muda ini. Bulat, padat, besar, putih. Kuturunkan tali Bhnya sehingga putting tegang itu terbuka, dan langsung saja kusergap dengan mulutku.Aaahhffffhhhhh. Paaaaak? rintihnya. Namun gak ada penolakan.

Gue sekarang berpindah ke dada kanan, kulum juga. Kulepaskan roknya hingga lepas ke lantai. Kulepaskan juga kaitan BHnya sehingga jatuh. Dengan perlahan kurebahkan Tika ke kasur, dada besar itu berguncang indah. Kembali lagi gue menciumi, menjilati dan mengulumi kedua buah dadanya. Tika ga merasa malu lagi untuk melenguh dan merintih sebagai tanda bahwa dia menikmati cumbuanku. Tanganku mengusapi pahanya yang sangat licin, kemudian berhenti di pinggangnya dan mulai menarik CDnya.

Jangan Paaak..!! Tika Berkata Padaku sambil mencegah melorotnya CDnya.

Wah mana bisa dong gue udah sampai pada posisi nanggung gini, harus berlanjut sampai hubungan badan. Ga apa kok tika ya. Bapak sedang ingin. Badan kamu sangat bagus ? Waktu gue membuka Cdnya tadi, jelas sekali kelihatan ada cairan bening yang sangat lengket, menunjukkan bahwa dia telah terangsang. Gue pun melanjutkan menarik CDnya hingga terlepas sama sekali. Tika ga mencegah lagi. Benar, Tika punya bulu kelamin yang sangat lebat. Kini kami berdua pun sudah polos, dan kami berdua sudah sama sama terangsang, Nah mesti tunggu apa lagi.

Kubuka pahanya lebar lebar. Kuletakkan lututku di antara kedua pahanya. Kuarahkan kepala penisku di lubang yang sudah sangat basah itu, lantas kutekan sambil merebahkan diri ke tubuhnya.
Oouhh!! Pelan-pelan Pak. Sakit.! ?
Pelan-pelan dong Bapak ni ? gue tarik sedikit kemudian memainkannya di mulut vaginanya. Bapak sabar ya. Saya inikan udah lamaa sekali gak begini ?
Ah masa ?...”tanyaku
Benar loo Pak?..”jawab tika 
Iya deh sekarang bapak masukin lagi ya. Tapi Pelan deh..? Benar ya Bapak ga bilang ke Ibukan ? engga dong emang gila apa? Terpaksa gue pegangi penisku biar masuknya terkontrol. Kugeser pelan-pelan di pintu vaginanya, hal ini akan menambah rangsangannya.

Setelah itu gue baru menusuk sedikit demi sedikit. Aaghhhhfff? Desahnya, tapi ga ada penolakan lagi kaya tadi, Masih Sakit tik..”Tika hanya menggelengkan kepalanya. Terusin saja Pak tapi perlahan ya, sekarang dia yang minta. Gue pun menekan lagi. Ouuhh bukan main sempitnya vagina wanita muda ini. Kugosok gosok lagi sebelum gue yang akan menekannya lagi. Mentok. Bila saja dengan isteriku atau Si Ani, tekanan segini telah cukup menenggelamkan penisku di vaginanya mereka.

Tika memang beda. Tekan, goyang, tekan goyang, dibantu juga oleh goyangan Tika, pada akhirnya semua batang panisku berhasil masuk kedalam vagina Tika yang super sempit itu. Benar-benar penisku terasa dijepit. Gue menarik penisku lagi secara amat perlahan. Gesekan dinding vagina sempit ini dengan kulit penisku begitu nikmat kurasakan. Setelah hampir sampai ke ujung, kutekan lagi perlahan pula sampai mentok. Demikian seterusnya dengan bertahap menambah kecepatan. Tingkah Tika pun sudah sangat ga karuan.

Selain merintih dan juga teriak, dia gerakkan tubuhnya dengan sangat liar. Dari tangan meremas sampai membanting kepalanya sendiri. Semuanya liar. Akupun asyik memompa sambil merasakan nikmatnya gesekan. Kadang kocokan cepat, kadang gesekan pelan. Penisku mampu merasakan relung2 dinding vaginanya. Memang beda, janda muda beranak satu ini dibandingkan dengan isteriku yang telah beberapa kali melahirkan. Beda juga rasanya dengan Ani yang walaupun juga punya anak satu tapi telah 30 tahun dan sering dimasuki oleh suaminya dan gue sendiri.

Gue memang masih memompa. Masih bervariasi kecepatannya. Nah, saat aku memompa cepat, tiba2 Tika menggerak-gerakan tubuhnya lebih liar, kepalanya berguncang dan kuku jarinya mencengkeram punggungku dengan sangat kuat sambil menjerit, benar benar menjerit ! Dua detik kemudian gerakan tubuhnya total berhenti, cengkeraman makin kuat, dan penisku merasakan ada denyutan teratur di dalam sana.

Ohh nikmatnya.. Akupun menghentikan pompaanku. Lalu beberapa detik kemudian kepalanya rebah di bantal dan kedua belah tangannya terkulai ke kasur, lemas. Tika telah mencapai orgasme ! Sementara gue sedang mendaki. Paaak ooohhhh..? Kenapa Tik ? Ooohh sedapnya ? Lalu diam, hening dan tenang. Tapi tak lama. Sebentar kemudian badannya berguncang, teratur. Tika menangis ! Kenapa Tik  ? Air matanya mengalir. Masih menangis. Kaya gadis yang baru diperawani saja. saya berdosa ama Ibu? katanya kemudian gpp tika.. Kan Bapak sendiri yang mau? Iya .. Memang Bapak yang mulai sih.

Kenapa Pak ? Jadinya saya ga bisa menahan gue pun diam saja. Saya khawatir Pak Sama Ibu ? Bapak ga akan bilang ke siapapun? khawatir juga kalau ? kalau apa Tin ? kalau saya ketagihan Oh jangan khawatir, Pasti Bapak kasih kalau kamu pengen lagi. Tinggal bilang aja? Ya itu masalahnya? Kenapa ? kalau sering-sering kan lama kelaman akan jadi ketahuan ..? Yaah harus hati-hati dong? kataku sambil mulai lagi menggoyang. Kan gue belum sampai. Ehhmmmmmm reaksinya. Goyang terus. Tarik ulur. Makin cepat. Tika juga mulai ikut bergoyang. Makin cepat saja.

Sekarang ini pun gue sudah merasakan hampir sampai di puncak. Tika..! Ya Pak Bapak. hampir. sampai ? Teruus Pak? Kalau keluar. gimana ? Keluarin..aja Pak gpp kok ? Engga.. usah dicabut? Jangan.. pak . aman.. kok? Gue pun mempercepat genjotanku. Gesekan dinding vaginanya yang sangat terasa sekali yang akhirnya mengakibatkan gue jadi cepat mencaki puncak. Kubenamkan penisku sedalam mungkin Kusemprotkan maniku banyak sekali di dalam. Sampai habis. Sampai lemas. Beberapa menit berikutnya kami masih membisu. Baru saja gue mengalami kenikmatan sangat luar biasa sekali.

Sebuah nikmat dari hubungan seks yang baru sekarang ini gue alami lagi setelah sudah belasan tahun lalu berbulan madu dengan isteriku. Vagina Tika memang sangat gurih?,..!! dan gue bisa bebas mencapai puncak tanpa harus khawatir resiko. Namun apa benar tanpa resiko. Tadi dia bilang aman. Apa Benar Tik ? Ya bener Pak..? Makasih ya benar benar sangat nikmat? Sama sama Pak. Saya juga merasakan sangat nikmat!! Masa ..? Iya benaran Pak. Ibu benar-benar beruntung mendapatkan Bapak? Ah kamu bisa saja ? Baner Pak. Sama suami saya ga seenak ini? Oh ya ? Percaya ga Pak. Baru kali ini saya merasa kaya melayang-layang ? Emang sama suami ga melayang, gitu? Ga Pak. Seperti yang saya bilang punya Bapak sangat bagus banget ?.

Sebelumnya Bapak takut kalau nanti saya hamil ya? Akhirnya Gue lega bukan main. Berarti untuk selanjutnya, Gue pun Akan bisa dengan bebas menidurinya tanpa ada rasa khawatir lagi kalau dia akan hamil. Dengan tenangnya Tika beranjak menuju kamar mandi yang disaat itu masih telanjang. Pantatnya yang Bergoyang-goyang...END

No comments:

Post a Comment

Staf Di Luar Dan Di Dalam Ranjang

Staf Di Luar Dan Di Dalam Ranjang PEDANGSEX  - “Ohhhhhh…ohhhh….ohhhh…enak sekali paaa…ohhh…ohhh…” Erangku karena merasa nikmat. Saat ...